STUDY CASE — Redesign Website Crowde

Maidy Cahyadi
5 min readSep 27, 2022

--

homepage crowde

Latar Belakang

Halo, pada kesempatan kali ini kami ingin membahas study case tentang aplikasi Crowde. Sebelum saya melanjutkan pembahasan, mari kita cari tahu dulu tentang aplikasi Crowde.

Crowde merupakan sebuah platform yang hadir untuk mendukung petani lewat permodalan pertanian dan inovasi teknologi. Selain menghubungkan investor dan petani, kami juga mengintegrasikan seluruh ekosistem pertanian dari pemasok hingga pelanggan melalui teknologi.

Dan jujur sebelumnya saya belum mengetahui tentang aplikasi crowde, ketidaktahuan ini yang membuat kami juga penasaran, dari beberapa review yang kami baca dan teliti ada beberapa kekurangan aplikasi crowde, banyak user yang kebingungan cara untuk melakukan pendaftaran serta melakukan tracking investasi yang sudah dilakukan. Sehingga membuat user eggan menggunakan aplikasi crowde. ditambah masih banyak user yang masih konvesional.

Objektif

  • Mempermudah user untuk melakukan pengajuan pinjaman
  • Mempermudah user dalam melakukan tracking investasi berjalan
  • Membuat promosi menggunkan media sosial agar menambah minat user menggunakan crowde

Peran dalam Tim

Sebagai UX Designer yang berkolaborasi dengan 3anggota tim,

Maidy Cahyadi

Ifan Hani Triono

Thohir Mustofa

. Dalam tim ini, tanggung jawab saya adalah

  1. UI/UX design
  2. Melakukan proses design thinking
  3. Melakukan proses testing dan Wawancara User

Design Process

Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Mengapa kami menggunakan Design Thinking, Karena Design Thinking sangat bermanfaat dalam memecahkan masalah yang sangat rumit atau tidak diketahui, dengan cara menata kembali masalahnya dalam sudut pandang manusia, menciptakan banyak ide-ide dalam sesi brainstorming, dan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan desain awal dan melakukan uji coba.

Foto Design Thinking

1 — Empathize

Tahap yang pertama merupakan tahap Emphatize. Di tahap ini melakukan Secondary Research untuk mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan yang pengguna berdasarkan data yang sudah ada.

  • Di aplikasi Crowde yang ada sekarang alur pengajuan peminjaman masih menggunakan google form serta belum terdapatnya informasi alur dalam proses pengajuan peminjaman.
  • Setelah kami kumpulkan keluhan keluhan dari user dan melakukan Secondary Research, banyak user yang sebenernya belum tau apa itu Crowde dan lebih mengetahui dengan aplikasiTaniFund & iGrow.
  • User juga tidak tertarik melakukan investasi di crowde karena flow bisnis dari crowde yang rumit

2 — Define

Pada tahap define langkah yang dilakukan adalah menentukan Pain Point dan membuat How Might We untuk menjabarkan hasil brainstorming pada tahap Emphatize.

  • Pain point
    Dari proses secondary research sebelumnya, kami menemukan beberapa pain point sebagai berikut:
Foto Pain Points
  • How Might We
    Setelah menentukan Pain Points, maka di buatlah How Might We:
Foto How Might We

3 — Ideate

Pada tahap ketiga kami Melakukan brainstorming ide berdasarkan How-Might We sehingga menghasilkan Solution Idea untuk beberapa kategori How-Might We.

  • Solution Idea
Foto Solution Idea
  • Affinity Diagram
    Selanjutnya mengelompokkan ke dalam Affinity Diagram untuk menentukan apa yang akan dikerjakan dalam 7 grup:
  • Prioritization Idea
    Menentukan mana yang dikerjakan terlebih dahulu dalam 4 kuadran Prioritization Idea berdasarkan tingkat User Value (kebutuhan pengguna) vs Effort (waktu & kemampuan pengerjaan).

4 — Prototyping

Pada tahap Prototype ini, proses-proses sebelumnya mulai diimplementasi secara bertahap ke dalam bentuk high fidelity prototype.

  • User Flow
    Setelah memutuskan fitur apa saja yang akan digunakan beserta sketsa kasar maka dibuatlah user flow untuk menjabarkan dan menyusun informasi apa saja yang akan ditampilan dalam design:
Foto UserFlow
  • Wireframe
    Setelah menyusun User flow dari aplikasi yang akan di rancang maka dibuatlah wireframe sebagai dasar untuk membuat User Interface yang berwarna dan menarik:
Foto Wireframe
  • UI style guide / Design System
    Berikut merupakan Design Guideline yang digunakan sebagai acuan dalam membuat User Interface:
Foto UI style guide / Design System
  • User Interface Design
    Setelah membuat wireframe dan UI Style Guide maka dihasilkanlah User Interface aplikasi CROWDE, berikut tampilan user interface design:

Halaman Login

Media Sosial

Form Ajukan Pembiayaan

Tracking investasi berjalan

  • Prototype
    Setelah pengerjaan UI Design, tahap berikutnya menyiapkan Prototype di mana kami menyusun beberapa flow interaktif mengikuti Task Flow, agar UI Design bisa ditesting oleh pengguna:
Prototype Crowde

5 — Testing

Tahap terakhir melakukan testing ke pengguna. Testing bertujuan untuk mengetahui apakah solusi ide yang telah kita rancang telah memenuhi kebutuhan pengguna atau belum.

  • Research Plan
    Membuat dokumen Stimulus UserResearch yang berisi research objectives, respondent criteria, list of questions, dan research scenario yang akan digunakan untuk testing. Berikut merupakan hasil testing design:
  • Iteration Design
    Berikut adalah hasil re-design aplikasi CROWDE
Redesign MediaSosial
Fitur AJukan Pembiayaan
Fitur Ajukan Pembiayaan
Fitur Tracking Investasi berjalan

Kesimpulan

Dalam penggunaan aplikasi crowde yang baru, para peserta testing cukup mampu menguasai penggunaannya. hanya saja ada beberapa layout fitur yang kami redesign masih sedikit sulit di temukan oleh user dan perubahan ukuran dari icon fitur. Dan hasil dari testing diatas akan semakin akurat jika dilakukan oleh banyak peserta.

Sekian study case yang kami buat, diharapkan dengan redesign yang kami buat, Crowde bisa berkembang pesat dan memberi kemudahan kepada para petani dan investor dalam melakukan transaksi. Dan teman-teman yang membaca artikel ini memiliki pendapat, ide atau masukan silahkan DM saya agar kedepannya ux case study maupun produk yang kami kembangkan dapat lebih baik lagi. Terimakasih

--

--